“Alternatif lain ketika air tidak bisa mebersihkan gelas Kimia”

Gambar

Dalam pengelolaan dan keselamatan kerja laboratorium hal yang sangat mendasar adalah pengelolaan alat-alat dan instrumen-instrumen yang terdapat di laboratorium tersebut. Dari semua rangkaian pengelolaan laboratorium tersebut salah satunya adalah penjagaan dan kebersihan alat-alat dan instrumen-instrumen laboratorium itu sendiri.

Nah, kali ini saya akan mencoba berbagi beberapa tips tentang pengelolaan alat-alat laboratorium tersebut, khususnya di bidang kebersihan pada alat kimia yang paling sederhana dan merupakan salah satu alat kimia yang paling sering di gunakan yaitu gelas kimia.

Secara sederhana semua kita tentu sudah biasa membersihkan peralatan-peralatan kaca, dengan sarana utama yang kita gunakan dalam membersihakan peralatan-peralatan dari kaca tersebut adalah air.

 

            Air adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2O, artinya satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan suhu 273,15 K (0 oC). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting karena mampu melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan senyawa organik.

 Atom oksigen memiliki nilai keelektronegatifan yang sangat besar, sedangkan atom hidrogen memiliki nilai keelektronegatifan paling kecil diantara unsur-unsur bukan logam. Hal ini selain menyebabkan sifat kepolaran air yang besar juga menyebabkan adanya ikatan hidrogen antar molekul air.

Air merupakan pelarut yang lazim di gunakan untuk membersihkan gelas kimia, Karena kemampuan yang tinggi dalam melarutkan zat, air dinamakan sebagaipelarut universal”. namun tahukah anda air saja belum lah cukup untuk membersihkan gelas-gelas kimia, meskipun di sebut sebagai pelarut Universal tetapi tetap saja yang hanya bisa di larutkan oleh air adalah zata-zat yang memilki kepolaran yang sama dengan air itu sendiri, lalu bagaimana dengan zat- zat lain yang tidak sama kepolaranya dengan air? Tentu saja zat-zat ini tidak akan mudah larut begitu saja dengan air saja, dengan kata lain zat-zat ini pun akan sulit di bersihakan dengan air bila menempel pada gelas kimia, sebagai contoh minyak, minyak adalah senyawa non polar, secara umum semua orang pasti sudah tahu kalu minyak tidak akan pernah larut dalam air saja , pastilah ada zat lain yang ditambahkan agar minyak tersebut dapat larut, dan yang paling umum kita membersihkannya dengan bantuan sabun. Secara kimia kita tahu senyawa polar akan larut dengan senyawa polar juga, begitu juga sebaliknya, senyawa non polar akan larut dengan senyawa non polar juga, itula alasanya kenapa minyak tadi tidak dapat larut dalam air.

Dari satu contoh dia atas dapat kita tarik kesimpulan, untuk melarutkan dan membersihkan suatu noda senyawa pada gelas kimia kita harus mengetahui terlibihdulu sifat noda tersebut, khusunya dari segi kelarutanya, beberapa noda yang sering menempel pada gelas kimia adalah Minyak atau lemak, dan endapan-endapan logam.

Jika kita memiliki noda minyak atau lemak kita bisa menggunkan etil asetat untuk memberishkanya, karena secara umum minyak adalah senyawa non polar, maka minyak akan larut dalam pelarut non polar seperti alkohol, eter , n-heksana, dan etil asetat. Tetapi lemak memiliki kepala yang besifat polar dan ekor yang bersifat non polar dalam struktur rantainya, maka pelarut yang paling tepat dalam melarutkan lemak atau minyak ini adalah etil asetat karena memilki karekteristik kepolaran yang sama, yaitu sama-sama memiliki gugus non polar dan gogus pola, maka dari itu eter akan melaruka lebih sempurna di banding alkohol, eter dan n-heksana  yanag hanya memilki satu sifat non polar saja.

Selanjutnya apabila kita memiliki noda logam pada gelas kimia, kita dapat menggunakan asam p.a sebagai pelarut dan pembersihnya, kita tahu bahwa salah satu sifat logam itu mudah teroksidasi dan korosif, maka yang kita butuhkan adalah senyawa yang bersifat korosif juga seperti salah satunya yaitu Asam Sulfat, konsentrasi asam sulfat yang di pakai cukup 6M paling tinggi, dan itu tergantung pada banyaknya noda logam yang terdapat pada gelas kimia tersebut, kalau nodanya hanya sedikit cukup dengan asam sulfat berkonsentrasi 4M saja. Dalam pencucian dengan asam sulfat ini harus hati-hati, karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit, dan setelah melakukan pencucuian dengan asam sulfat ini sebaiknya gelas kimi tersebut jga di cuci dengan sedikit basa untuk menetralkan pH sisa-sisa asam yang masih menempel pada gelas kimia.

Itulah sedikit tips dalam pembersihan gelas kimia semoga bermanfaat.

 

By: Fauzan Azhim

54982/2010

Di tulis tanggal 4 april 2013

Meminum air murni dari pancaran sinar matahari dan air laut

Ditulis oleh Awan Ukaya pada 19-09-2012

Suatu alat yang dapat ‘mendorong’ garam keluar dari air laut telah dikembangkan oleh para peneliti Amerika Serikat. Yang cukup efisien dengan bertenaga sinar matahari, proses ini dapat mengarahkan pada skala kecil atau alat desalinasi portabel yang dapat menyediakan air minum yang vital pada daerah bencana atau daerah yang dilanda kekeringan parah.

Dengan menggunakan memberan semi-yang dapat menyerap modern guna mengubah air laut menjadi air tawar sangat populer sebagai suatu solusi pada kekurangan sumber air secara global. Dua teknik umum adalah osmosis terbalik, dimana air laut didorong melalui suatu saringan seperti memberan untuk menyaring keluar garamnya – dan elektrodialisis, yang menggunakan aliran listrik untuk mendorong keluar ion-ion garam melalui suatu memberan.

Namun pada kedua kasus tersebut, bahan organis dan garam mengakumulasi beberapa memberan dan menyumbat sistemnya. Sekarang ini, suatu teknik alternatif telah dikembangkan, dimana dapat mengatasi permasalahan ini namun masih enrginya sangat efisien.

‘Kita mengunakan suatu fenomena yang disebut dengan konsentrasi polarisasi ion untuk “mendorong” garam keluar dari kandungan air laut,’ kata Jongyoon Han, yang memimpin penelitian pada Massachusetts Institute of Technology. ‘Ketika suatu voltase diterapkan sepanjang memberan kecil yang terbuat dari bahan ion selektif seperti Nafion, sesuatu yang tidak biasa akan terjadi. Pada salah satu sisi memberan, partikel-partikel yang bermuatan dikeluarkan – dan pada satu sisi yang lainnya, mereka dikumpulkan.’

Tim Han mengembangkan suatu alat berukuran microchip yang menyalurkan suatu arus air menuju bawah pada garpu dan membelah kedalam dua saluran. Pintu masuk pada salah satu salurannya dilapisi dengan memberan Nafion bermuatan, yang melindungi air yang mengalir kebawah dan mendorong garam kebawah pada saluran yang berbeda. Secara susah payah, pelindung ini juga mengeluarkan partikel bermuatan lainnya, keduanya bermuatan positif dan negatif, yang meliputi kebanyakan bahan organis dan mikroorganisme, seperti bakteri, virus dan zat pencemar lainnya.

Namun untuk memfungsikan secara efektif, proses ini memerlukan saluran air yang kecil dan hal tersebut hanya dapat menghasilkan sejumlah kecil air pada diri mereka sendiri. ‘Arah kami di masa mendatang nantinya serupa dengan bagaimana industri semikonduktor membuat microchip ini,’ jelas Han. ‘Kita mengharapkan beratus-ratus saluran air pada chip tunggal – tujuannya adalah membaut system ini yang dapat menghasilkan  sekitar satu liter air murni setiap sepuluh menit.’

Meskipun begitu Han mengakui hal ini secara relative sangatlah tidak memngkinkan, hal ini mungkin saja untuk menjalankan alat ini secara terus-menerus bagi penggunaan tenaga sinar matahari dengan waktu yang lama, yang akan sangat berharga sekali pada berbagai area kritis yang kekurangan air.

Adel Sharif, seorang ahli pada penanganan air dan desalinasi pada University of Surrey, Inggris, tertarik dengan proses baru ini, namun berpikir bahwa pekerjaan yang lebih masih diperlukan. ‘Ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan,’ kata dia pada Chemistry World. ‘Elektroda emasa dan titanium akhir-akhir ini digunakan, jadi penemuan yang sangat murah atau bahan alternatif diperlukan untuk menskalakan teknologi ini kedalam suatu alat. Serta, beberapa partikl yang tidak bermuatan mungkin saja menyebabkan kekacauan pada memberan – jadi suatu sistem para-perlakuan mungkin saja diperlukan terlebih dulu.’

Lewis Brindley

Referensi

S J Kim et al, Nature Nanotechnology, DOI: 10.1038/NNANO.2010.34

Ilmuwan Temukan Kemungkinan untuk Menciptakan Bahan Bakar dari Karbon Dioksida di Atmosfer

“Kita bisa mengambil karbon dioksida secara langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk-produk yang berguna seperti bahan bakar dan bahan kimia, tanpa harus melalui proses yang tidak efisien, yaitu pertumbuhan tanaman dan pengekstrakan dari biomassa.”

Kelebihan karbon dioksida di atmosfer bumi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil secara meluas merupakan pendorong utama terjadinya perubahan iklim global, dan di balik masalah besar ini, para peneliti di seluruh dunia tengah berupaya mencari cara-cara baru untuk menjadikannya sebagai sumber tenaga yang berguna.

Kini, para Peneliti dari University of Georgia telah berhasil menemukan cara untuk mengubah karbon dioksida yang terperangkap dalam atmosfer menjadi produk industri yang berguna. Temuan mereka segera dapat mengarah pada penciptaan biofuel yang dibuat langsung dari karbon dioksida di udara, yang selama ini bertanggung jawab atas meningkatnya suhu global.

“Pada dasarnya, apa yang kami lakukan adalah membuat mikroorganisme yang menyerap karbon dioksida seperti apa yang dilakukan tanaman, sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna,” jelas Michael Adams, anggota Institut Riset Bioenergi, profesor bioteknologi Georgia Power serta profesor biokimia dan biologi molekuler Distinguished Research di Franklin College of Arts and Sciences.

Selama proses fotosintesis, tanaman menggunakan sinar matahari untuk mengubah udara dan karbon dioksida menjadi gula.  Seperti halnya manusia yang membakar kalori dari makanan, tanaman menggunakan gula ini sebagai sumber energinya

Gula ini dapat difermentasi menjadi bahan bakar seperti etanol. Namun, sangat sulit untuk secara efisien mengekstrak gula yang terkurung dalam dinding sel tanaman yang kompleks.

Michael Adams adalah anggota Institut Riset Bioenergi University of Georgia, profesor bioteknologi Georgia Power serta profesor biokimia dan biologi molekuler Distinguished Research di Franklin College of Arts and Sciences. (Kredit: University of Georgia)

Michael Adams adalah anggota Institut Riset Bioenergi University of Georgia, profesor bioteknologi Georgia Power serta profesor biokimia dan biologi molekuler Distinguished Research di Franklin College of Arts and Sciences. (Kredit: University of Georgia)

“Apa yang menjadi inti dari temuan ini adalah, kita dapat menggantikan tanaman yang selama ini berlaku sebagai perantara,” ungkap Adams, “Kita bisa mengambil karbon dioksida secara langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk-produk yang berguna seperti bahan bakar dan bahan kimia, tanpa harus melalui proses yang tidak efisien, yaitu pertumbuhan tanaman dan pengekstrakan dari biomassa.”

Proses ini dimungkinkan oleh mikroorganisme unik yang disebut Pyrococcus furiosus, yang justru bertumbuh subur dengan mencari makanan dalam karbohidrat di perairan laut super-panas dekat ventilasi panas bumi. Dengan memanipulasi materi genetik organisme ini, Adams beserta rekan-rekannya menciptakan jenis P. furiosus yang mampu mencari makan pada temperatur yang lebih rendah dalam karbon dioksida.

Tim peneliti kemudian menggunakan gas hidrogen untuk menciptakan reaksi kimia pada mikroorganisme, suatu reaksi yang menggabungkan karbon dioksida ke dalam 3-hydroxypropionic acid, jenis bahan kimia industri yang umumnya digunakan untuk membuat akrilik dan berbagai produk lainnya.

Dengan berbagai manipulasi genetik lain dari strain baru P. furiosus, para peneliti mampu membuat suatu versi yang menghasilkan sejumlah produk industri berguna lainnya, termasuk bahan bakar, dari karbon dioksida.

Saat dibakar, bahan bakar yang tercipta melalui proses P. furiosus ini melepaskan karbon dioksida dalam jumlah yang sama dengan karbon dioksida yang digunakan untuk menciptakannya, secara efektif menjadikannya karbon netral, dan menjadi bahan bakar alternatif yang jauh lebih bersih sebagai pengganti bensin, batubara dan minyak.

“Ini merupakan langkah penting pertama yang memberi janji besar sebagai metode produksi bahan bakar yang efisien dan hemat biaya,” kata Adams, “Di masa mendatang kami akan memperbaiki prosesnya dan mulai menguji pada skala yang lebih besar.”

Kredit: University of Georgia
Jurnal: Matthew W. Keller, Gerrit J. Schut, Gina L. Lipscomb, Angeli L. Menon, Ifeyinwa J. Iwuchukwu, Therese T. Leuko, Michael P. Thorgersen, William J. Nixon, Aaron S. Hawkins, Robert M. Kelly, Michael W. W. Adams. Exploiting microbial hyperthermophilicity to produce an industrial chemical, using hydrogen and carbon dioxide. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2013 DOI: 10.1073/pnas.1222607110

ChemiStory ; Oksigen Yang Istimewa

Oksigen kini duduk di kursi goyang di rumah kecil gang 2 blok VIA nomor 8 di desa kecil yang bernama Sistem Periodik Unsur. Mengenang masa-masa mudanya dulu. Mengenang saat pertama kali dia dilahirkan. Dia ingat masa kecilnya. Dia ingat orang tuanya. Dia lahir di Uppsala tahun 1773 oleh Carl Wilhem Scheele. Lalu tahun 1774 dia diadopsi oleh Joseph Priestley di Wiltshire. Lalu dia diberi nama ‘oxygen’ oleh Antoine Lavoisier tahun 1777. Sungguh nama yang indah. Diambil dari bahasa Yunani, oxys dan genes, yang artinya menghasilkan asam. Sebenarnya kurang cocok dengan keadaanku. Nama ini lebih tepat dipakai oleh tetanggaku yang bernomor rumah 1, Hidrogen.

Dia ingat saat dia masih kecil dia merasa minder. Dia tidak merasa istimewa. Dia tidak seperti teman-temannya yang dimasukkan ke golongan istimewa. Dia tidak termasuk ke golongan alkali, alkali tanah, gas mulia, halogen, transisi, aktinida, lantanida. Dia merasa dia hanyalah unsur biasa, hanya unsur biasa. Tapi suatu ketika, Oksigen berbincang-bincang dengan tetangganya sekaligus sahabatnya yang sesama ‘unsur biasa’, Nitrogen.

“Hey, Oksigen, janganlah kau bersedih karena kita hanyalah unsur biasa, masuk ke golongan reguler.”

“Sungguh tidak enak, kawan. Aku merasa tidak percaya diri. Aku merasa diriku tidak berharga.”, keluh Oksigen.

“Hey, siapa bilang dirimu tidak berharga. Setiap unsur itu pasti ada kegunaanya. Jangan salah, meski kita yang tidak masuk golongan istimewa tapi kita semua berprestasi, kawan. Bahkan kau juga. Kau belum mengetahuinya?”

“Benarkah, maukah kau menceritakannya kepadaku?”

“Baiklah. Unsur-unsur ‘biasa’ seperti kita ini diam-diam sangat berprestasi. Misalnya hidrogen ketika berpasangan denganmu menghasilkan air yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Aku digunakan pada insdustri pupuk. Tapi, sebaiknya kau tidak berpasangan dengan karbon, bisa menimbulkan polusi, dan berbahaya bagi manusia.”, cerita Nitrogen.

“Tahukah kau, kau ini paling dibutuhkan makhluk hidup. Tanpa kau manusia tidak bisa hidup, begitu pula hewam dan tumbuhan. Kau dibutuhkan untuk bernafas. Di alam semesta ini kau menempati urutan ketiga paling melimpah. Bahkan kau paling melimpah di kerak bumi. Bersyukurlah kau, kau begitu dibutuhkan orang.”

“Wah, aku sama sekali tidak menyangka.”

“Ya, kau justru sangat berprestasi. Meski kau tidak termasuk benda langka tapi kau dicari, dibutuhkan. Di atmosfer 23,15% beratnya, 85,8% berat lautan, 46,7% berat kulit bumi, 60% tubuh manusia. Selain itu, masih banyak kegunaanmu yang lainnya, seperti untuk reaksi pembakaran, pengolahan baja, industri kertas dan industri plastik, pembuatan ozon, pengisi tabung pernafasan untuk astronot dan penyelam, dan bersama hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket. Selain itu, kau juga terkenal dengan sifat supelmu. Dengan keelektronegatifanmu kau bisa berteman dengan hampir seluruh teman-teman unsur lainnya, membentuk oksida. Unsur lain yang meskipun termasuk golongan yang istimewa belum tentu bisa sepertimu.”. Benar juga ya, meski aku tidak termasuk golongan istimewa manapun aku berguna untuk kehidupan manusia, bahkan tidak hanya manusia, seluruh makhluk hidup membutuhkanku, pikir Oksigen. Sejak saat itu, Oksigen tidak minder lagi. Dia melangkah lebih percaya diri menuju hari esok yang cerah.

Dahulu, Oksigen pernah mempunyai saudara alotrof, yang bernama Gas Oksigen. Tiba-tiba Gas Oksigen tersinari sinar ultraviolet dan petir. Gas Oksigen ini menjadi kembar tiga dan berubah nama menjadi Ozon. Ozon ini dapat menyerap sebagian ultraviolet. Bayangkan jika tidak ada ozon, katarak, serta kekurangan kekebalan tubuh. Tapi, sekarang Ozon ini sedang sakit-sakitan, dia sekarang sudah sangat tua dan tubuhnya sudah rusak akibat ulah manusia yang kian hari kian berkurang lahan hijau di permukaan bumi.

Oksigen kembali mengingat-ngingat dirinya kembali di masa lalu. Ah, dia teringat sesuatu hal. Dia pernah berubah. Sebenarnya dia berwujud gas dalam suhu kamar, tapi suatu hari saat suhu 90,20 K, dia berubah menjadi cair. Saat suhu 54,36 K dia berubah lagi menjadi padat. Dalam keadaan gas, dia tidak berwarna dan tidak berbau. Tapi dalam keadaan cair dan gas, dia berwarna biru langit yang indah. Hal ini disebabkan karena penyerapan warna merah.

Dalam mendapatkan Oksigen di laboratorium ada beberapa cara. Dia dapat dibuat dengan elektrolisis air atau memanaskan KclO3 dengan MnO2 sebagai katalis. Dalam mendapatkan Oksigen secara teknik industri ada dua cara, elektrolisis air dan distilasi bertingkat udara cair. Kemurnian yang didapatkan dari cara distilasi adalah 99%, sedangkan melalui elektrolisis hanya 1%.

Oksigen mengenang saat-saat itu. Kini dia sudah tua renta. Apalagi salah satu saudara alotrof-nya, Ozon, dia sudah sakit-sakitan. Jika dia bisa berbicara dia akan berbicara seperti ini, “Kami, oksigen lama-kelamaan akan berkurang jika umat manusia tidak menambah pepohonan hijau. Selain itu saudara alotrofku sudah sakit-sakitan akibat ulah kalian. Jika dia sampai mati, kalian umat manusia sendirilah yang akan merugi.”

Sumber : Kiranidira

Keep Hammasah

Keep Hammasah

Fakta unik Seputar Kimia & Fisika

1. Percaya tidak kalau jaring laba-laba diyakini lebih kuat daripada baja? Itulah yang terjadi, malah militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Jadi scene dalam film Spider-Man 2 yang menggambarkan Spider-Man berusaha menghentikan laju kereta api dengan cara mengaitkan jaring laba-labanya sesungguhnya bukan sesuatu yang mustahil.
2. Tahukah Anda bahwa massa jenis es lebih ringan 89% dari massa jenis air dingin? Akibatnya 11% dari bongkahan es berada di atas permukaan air dan sisanya tenggelam di bawah permukaan air. Kenyataan tersebut membuat gunung es yang mengapung di laut sangat membahayakan, khususnya untuk kapal-kapal yang sedang berlayar. Hal ini telah terbukti pada kecelakaan bersejarah yang terjadi pada kapal penumpang Titanic pada tahun 1912. Kapal yang “tidak bisa tenggelam” itu tenggelam di laut Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es.


3. Menurut sejarahnya, kembang api bermula dari ditemukannya petasan pada abad ke-9 di Cina. Ceritanya, waktu itu seorang juru masak secara tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur) dan arang dari kayu (charcoal).Ternyata campuran ketiga bahan tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar. Jika bubuk mesiu itu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya, kemudian sumbu dibakar, maka mesiu itu akan meledak dan mengeluarkan suara ledakan keras. Pada zaman Dinasti Song (960-1279 M), masyarakat Cina mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah di bagian luarnya. Kemudian petasan ini menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara. Tahukah sobat-sobat, pada masa Renaissance, di Italia dan Jerman ada sekolah yang khusus mengajarkan masalah pembuatan kembang api. Di sekolah Italia menekankan pada kerumitan kembang api, sedangkan di sekolah Jerman menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dan akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api. Untuk membuat kembang api dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi fisika dan kimia. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya.
4. Tahukah Anda, kapal tanker terbesar di dunia adalah Jahre Viking dengan lebar 69 meter dan panjang 458 meter, 77 meter lebih panjang dari Empire State Building New York. Mampu membawa minyak bumi sekitar 14 juta barel yang bisa menghidupi seluruh kendaraan bermesin di muka bum
5. Mengapa kaktus bisa bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang minim air? Kata ‘kaktus’ berasal dari bahasa Yunani “kaktos” yang berarti tanaman berduri. Sebenarnya, kaktus memiliki daun. Namun, daun tersebut berubah menjadi bentuk duri, sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Perlu diketahui, semakin lebar permukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat. Analoginya seperti ini : Kalau kita lagi kepedasan, trus mau minum. Eh, ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/ piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan lebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Meski begitu, kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Sumber
http://www.wikipedia.org/
http://www.indocenter.co.id/
http://hendito.org/?p=148
http://www.worldatlas.com/
http://www.wikipedia.org/
http://geography.about.com/od/urbaneconomicgeography/a/agglomerations.htm
http://www.walkabout.com.au/locations/QLDMountIsa.shtml
http://www.4to40.com/earth/history/index.asp?article=earth_history_oldestcityinworld
http://enda.goblogmedia.com/apa-itu-blog.html
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/05/time/125505/idnews/749814/idkanal/398
http://tahukahanda.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/
http://www.sony-ak.com/articles/4/virus_part_5_antivirus.php
http://id.wikipedia.org/
http://www.tapanulicoffee.com/
http://myscienceblogs.com/
– Reader’s Digest Indonesia, Mei 2006

7 Macam Zat Kimia Yang Membuatmu Cepat Tua

Merokok tak hanya merusak kesehatan dengan menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan impotensi tapi juga membuat si perokok terlihat banyak kerutan kulit. Kenapa perokok terlihat lebih tua? Tak ada satupun manfaat yang dapat diperoleh dari rokok. Bahkan menurut Yussuf Salojee, direktur eksekutif National Council Against Smoking, 12 persen kematian dini di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan merokok. Salah satu dampak yang nyata dari merokok adalah membuat si penghisapnya terlihat lebih tua. Bahkan, menurut sebuah studi yang dimuat jurnal British Medical Association perokok memiliki wajah 5 kali lebih tua dari umur sebenarnya. Kerutan di wajah merupakan penanda kerentanan terhadap dampak asap rokok. Rokok memiliki filter, tetapi itu tidak cukup untuk menghilangkan kandungan tar yang membuat asap rokok berbahaya. Terlebih lagi, ada bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam tembakau untuk meningkatkan rasa, selain berbahaya terhadap tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, juga dapat memperbanyak kerutan-kerutan di wajah penghisapnya. Dilansir dari Health24. Berikut 7 Macam Zat Kimia Yang Akan Membuatmu Lebih Tua, yaitu :

1. Amonia
Amonia biasanya digunakan untuk membersihkan jendela dan toilet. Dengan menambahkan amonia ke dalam rokok, maka nikotin dalam bentuk uap akan diserap melalui paru-paru lebih cepat. Ini pada akhirnya membuat otak mendapatkan dosis nikotin lebih tinggi.

2. Kadmium
Dalam industri, kadmium digunakan untuk baterai, lapisan logan dan plastik. Kadmium dapat membahayakan paru-paru, menyebabkan penyakit ginjal dan mengiritasi pencernaan.

3. Benzena
Benzena secara alami diproduksi oleh gunung api. Tapi benzena juga merupakan bahan kimia industri besar yang terbuat dari batubara dan minyak. Benzena digunakan untuk membuat bahan kimia lainnya, serta beberapa jenis plastik, deterjen dan pestisida. Ini juga merupakan komponen bensin dan berhubungan dengan leukemia. Bila dicampurkan dengan rokok, sudah dapat dibayangkan dampak yang bisa terjadi pada penghisapnya.

4. Formaldehida
Digunakan sebagai perekat dalam produk kayu dan sebagai pengawet dalam beberapa cat. Bahan kimia ini dapat menyebabkan mata berair, reaksi rasa panas di mata, hidung dan tenggorokan, mual, batuk, sesak dada, sesak napas, ruam kulit dan alergi.

5. Nikel
Nama lain nikel adalah perak atau logam putih keras. Bahan kimia ini dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi paru-paru, bronkitis kronis dan berkurangnya fungsi paru-paru.

6. Lead atau Timbal
Digunakan dalam amunisi, atap, bensin, cat dan produk keramik. Timbal dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem dalam tubuh. Yang paling sensitif adalah sistem saraf pusat, terutama pada anak-anak. Timbal juga merusak ginjal dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, paparan asap rokok yang dicampur timbal dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi kecil, penurunan kemampuan mental pada bayi, kesulitan belajar, dan mengurangi pertumbuhan pada anak-anak.

7. Aseton
Aseton merupakan produk buangan dari asap kendaraan, asap rokok dan zat yang banyak dihasilkan di lokasi pembuangan sampah. Orang yang bernapas di lingkungan yang tingga kandungan aseton, dalam jangka waktu singkat dapat menyebabkan iritasi hidung, tenggorokan, paru-paru, mata, sakit kepala, kebingungan, denyut nadi meningkat, mual, muntah, pingsan dan mungkin koma. Ini juga menyebabkan pemendekan pada siklus menstruasi wanita.

Membelokkan Asteroid Bisa Menjadi Mimpi Buruk Geopolitik

10 Senjata Penghancur Tercanggih

Perlombaan setiap negara besar untuk mengembangkan senjata canggih dengan daya hancur yang mengerikan masih terus berlangsung hingga saat sekarang. Semua mengembangkan ilmu dan teknologi yang menghasilkan daya penghancuran yang semakin luar biasa menakutkan. Berikut 10 senjata penghancur paling canggih di dunia yang sangat luar biasa itu.

 
1. Aurora Excalibur
Senjata ini merupakan pesawat tak berawak yang beroperasi dengan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan 460 mph (740 kmh) dan dapat membawa misil untuk ditembakkan. Pesawat ini bisa melakukan semua hal itu melalui remote control. Excalibur berhasil diuji pada Juni 2009.
2. Peluncur Granat XM-25
Senjata ini mampu menembakkan 25 granat pada jarak apa pun, jarak dapat diatur dan diprogram pengguna. Senjata baru ini menggabungkan kemampuan menembak dan komputer. Menurut rumor, XM-25 akan digunakan di Afganistan bulan ini.

3. Hellads
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon mengembangkan senjata laser masa depan yang dikenal sebagai High Energy Liquid Laser Area Defense System. Sistem laser ini dibuat seringkas mungkin agar dapat dipasang di pesawat taktis tanpa mempengaruhi performa misi. Laser ini cukup kuat untuk menembak jatuh roket, misil, dan artileri lain. Uji tingkat empat senjata ini dijadwalkan dilakukan tahun ini.
4. Kamuflase Masa Depan, Metaflex
Metaflex Future Camouflage, Ilmuwan Skotlandia mengembangkan kamuflase dengan menciptakan materi yang disebut Metaflex. Materi ini saperti jubah menghilang Harry Potter. Pemakai akan menjadi tak tampak karena materi Metaflex membengkokkan cahaya ketika sampai di permukaannya. Jubah hilang ini diuji tahun ini dan berpotensi dapat digunakan sebagai senjata pertahanan.
 
5. The Free Electron Laser
Angkatan Laut (AL) sedang merancang sistem laser lain yang dapat menembak jatuh roket dan misil yang menyerang kapal. Tak ada batasan penggunaan laser ini ketika sasarannya bukan pelacak, sensor, pertukaran informasi, dan target. Rancangan awal senjata ini selesai pada Maret dan prototipe senjata ini tersedia pada maret 2012.
6. Railgun
Militer Amerika Serikat (AS) menguji sebuah versi Railgun pada 2008 lalu. Senjata ini dapat mempercepat kecepatan proyektil menjadi 2,4 kmh (tujuh kali kecepatan suara). Versi sempurna senjata ini akan siap antara 2020-2025 mendatang.
7. Organisme Sintetis BioDesign
DARPA mengeluarkan dana sebesar US$ 6 juta (Rp 53,7 miliar) untuk proyek menciptakan mikroorganisme ‘yang diprogram hidup selamanya’. Mikroorganisme ini berisi molekul yang membantu bertahan hidup, serta dapat digunakan untuk membunuh hanya dengan jentikan switch. Debut senjata ini masih belum diketahui. (Bio Design Synthetic Organisms).
8. Senjata Pembunuh milik China
AL China mengembangkan ‘senjata pembunuh’ yang memiliki kemampuan menarget dan menghancurkan pesawat AS. Misil balistik antipesawat ini dapat menyerang pesawat AS pada jarak dua ribu km. Kemampuan manuver tak terprediksi misil ini membuatnya mampu menghindari radar. Debut senjata ini belum diketahui.
9. Hybrid Insect MEMS (HI-MEMS)
HI-MEMS terdiri dari setengah serangga, dan setengan mesin. Pertama, sistem mikro-mekanis ditempatkan di dalam serangga selama masa metamorfosis. Serangga ini beroperasi seperti mobil remote control. HI-MEMS akan digunakan untuk mengumpulkan informasi menggunakan sensor, seperti mikrofon atau detektor gas. Debut senjata ini belum diketahui.
10. Sistem Senjata Sunyi DREAD
Sistem Senjata Sunyi DREAD (DREAD Silent Weapon System) memiliki kemampuan menembakkan 120 ribu peluru per menit. Senjata ini sepenuhnya digerakkan listrik, bukan bubuk mesiu. Berarti senjata ini tak akan bersuara dan tak akan ada panas. Debut senjata ini belum diketahui.

PBB akan Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia di Suriah Sekretaris Jendral PBB mengumumkan akan mengirim misi ke Suriah untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan di provinsi Aleppo.

Ban Ki-moon mengumukan hari Kamis 21/3/2013 bahwa PBB akan menyelidiki kemungkinan penggunaan senjata kimia di Suriah.Margaret Besheer

21.03.2013

NEW YORK — Dalam konferensi pers yang diadakan mendadak hari Kamis, Ban Ki-moon mengatakan jika senjata kimia digunakan di Suriah itu akan merupakan  kejahatan yang sudah di luar batas.  Ia mengatakan ia berencana untuk mengirim  tim penyidik ​​sesegera mungkin.

Pemerintah Suriah hari Rabu meminta Ban untuk melakukan penyelidikan independen atas klaim pemerintah Suriah  bahwa pemberontak melakukan serangan senjata kimia di provinsi Aleppo, Selasa.

“Pemerintah Suriah meminta saya menyelidiki serangan tersebut. Saya memahami masih banyak tuduhan lain dan serupa sifatnya menyangkut penggunaan senjata kimia,” ungkap Ban Ki-moon.

Kasus-kasus lain yang diacu oleh Ban itu mencakup klaim pihak oposisi bahwa pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan senjata kimia baik di daerah Aleppo  maupun di Damaskus.

Negara-negara Barat mengatakan pada hari Rabu mereka juga akan meminta Sekjen PBB itu untuk melihat kasus-kasus ini secara mendalam.

Pemberontak mengatakan pasukan Assad bertanggung jawab atas serangan di bagian barat laut Aleppo yang menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai 80 lainnya.

Presiden Barack Obama mengatakan Amerika juga akan menyelidiki laporan-laporan mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah.

Ban mengatakan para penyelidik PBB akan menerima dukungan dan kerjasama dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia dan dari Organisasi Kesehatan Dunia. Ia mendesak semua pihak di Suriah untuk bekerja sama dengan misi itu  dan memberikan akses sepenuhnya kepada para penyidik.

“Sekali lagi, pernyataan saya ini harus menjadi peringatan tegas bahwa penggunaan senjata kimia merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Masyarakat internasional membutuhkan jaminan penuh bahwa senjata kimia harus dipastikan keamanannya,” lanjut Ban.

Ban mengatakan ia telah menekankan berulang kali kepada pemerintah Suriah bahwa Suriah memegang tanggung jawab utama untuk menjamin keselamatan dan keamanan senjata-senjata atau bahan-bahan seperti itu.

Suriah belum  pernah menegaskan bahwa negara itu  memiliki senjata kimia, namun mengatakan jika mereka memang memilikinya  mereka hanya akan menggunakan senjata itu jika diserang oleh pihak  asing dan bukan terhadap rakyatnya sendiri.